Laman

Selasa, 28 September 2010

RAHASIA ATAP GEDUNG

Gaun merah jambu. Baju terbaik dan termahal yang pernah kumiliki. Tepat setahun ketika ku mengulang waktu dan tragedi. Di atas sebuah bangunan gagah, terbalut gaun yang persis sama saat aku berdiri kembali disini, merah jambu. Aku ingat, saat itu...aku berjuang tuk mengakhiri sebuah drama derita yang menggelayuti kesetiaanku. Aku patah arang. Kubentangkan kedua tangan dengan gaya menggapai langit. Disana tak kutemukan ujung, lubang gelap yang membuatku kian penasaran. Aku ingat...angin dingin yang membuatku menggigil, tapi benarkah karena angin? Kurasa aku hanya sedang demam ketinggian, hmm...ck..ck..ckk.., aku ingat...bergaya bak catwoman.

Aku tersenyum ingat memoar lalu. Aku ingat...keraguan yang menyelimuti pandanganku, selangkah.., depan atau belakang?aku ingat, aku sedang bingung. Hanya ada satu pilihan, atau mungkin aku telah membuat pilihan itu hanya satu? Ck...ck..ckk..aku ingat saat itu aku benar-benar setengah gila. Aku tersenyum, ingat memoar kala itu. Logika membuatku mundur, mundur dari pertaruhan nyawa malam itu. Tapi rasa sakit mendorongku maju, maju untuk meninggalkan rasa pilu karena setiaku. Kesetiaan yang bodoh. Ck..ck...ckkk...aku ingat, waktu itu aku memang sangat bodoh. Aku tersenyum. Suami menyelingkuhiku...dan anak? Kemana ingatanku tentangnya? Ck...ck..ckk...aku ingat, saat itu aku tak terlalu mengingatnya. Aku meringis. Ingat anak. Ingat Riska. Sudah lalu. Sudah terlambat. Aku meringis. Asin. Air mata sendiri.

Aku ingat..malam itu aku menjadi bintang. Selebritis dadakan. Hey!!kenapa mereka semua meneriakiku?mereka memanggil-manggil namaku. Ya Tuhan..mereka mengidolakanku. Kurasa yang kulakukan tepat. Hey!!apa suamiku berada disana?di antara kerumunan penggila diriku?aku ingat...sayang sekali aku tak dapat menembus jarak. Mata ini Tuhan beri batas, namun mata hatiku bicara...saat itu dia ada disana. Aku setengah ingat...untuk apa dia disana? Peduli pada setiaku? Menertawakanku? Menantang nyaliku?. Ck..ck..ckk...itu terlalu percuma untuk diingat.

Aku ingat...hey!semua orang ingin aku turun!!aku tak menyangka. Mereka semua meragukan niatku atau sekali lagi mereka menantangku?atau kalau ingin mengkhayal, apa mereka ingin minta tanda tanganku?Aku tersenyum.. aku ingat...kakiku mulai kram. Aku terlalu lama berdiri dan memendam kekalutan. Seandainya aku pulang, aku ingin menyruput secangkir teh bersama suamiku. Ahh...aku ingat, suamiku tak pernah ada di rumah. Aku ingat...bukankah saat itu ia menungguku di bawah? Wow, apa dia ingin mengajakku makan malam?apa gaun merah jambu ini mengingatkannya pada saat-saat kita bercinta? Aku tersenyum. Ingat dulu. Ingat bulan madu. Ingat janji-janji.

Aku meringis. Ingat janji-janji. Aku ingat..teriakan-teriakan atas namaku. aku ingat...aku ingin sekali menggapai mereka. Menyentuh hati mereka. Menyayatnya seperti kesetiaanku yang robek. Hancur. Termutilasi. Aku ingat..khayalan orang, andai bisa terbang bebas. Ck..ck..ckk...aku beruntung sekali pernah merasakannya. Enak?tidak!!!sakit?tidak lagi kurasakan. Sesal?aku meringis. Ingat Riska. Ingat ibu. Ingat Ayah. Ingat saudara. Ingat saat-saat kepiluan itu kurasakan. Lebih indah daripada kehampaan. Lebih ramai daripada keterasingan. Dan gaun merah jambu itu terseret angin. Gelap berganti terang. Orang-orang tak lagi meriakkan namaku. Aku tamat dan aku terus saja dalam kegelapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar